Trik Murah dan Itinerary Keliling Jepang 6 Hari dengan 4 Jutaan
(Tokyo-Hiroshima-Osaka-Nara-Kyoto)
Seperti yang kita ketahui Jepang adalah negara dengan standar hidup seperti Eropa, meskipun berada di benua Asia. Secara gambaran kasar biaya hidup disana adalah 5-7 x lebih tinggi dibandingkan negara-negara di Asia Tenggara maupun Asia Selatan yang pernah saya jelajahi seblumnya dengan solo backpacking juga. Sehingga khusus untuk negara ini, saya memang tidak memutuskan untuk berlama-lama tinggal di negara ini seperti halnya di negara-negara lain. Melihat secara langsung negara penghasil anime dan manga yang sering kita saksikan dan baca di masa kecil. Meskipun tergolong negara mahal, namun pengeluaran masih diminimalisir dengan cara berikut:
1. Berburu Tiket Promo jauh-jauh hari dan merencanakan itinerary yang menyesuaikan tiket tersebut
Perjalanan ini saya mulai dari Tokyo kembali ke Tokyo lagi , dikarenakan tiket seharga 2,1 juta yang saya dapatkan dari kota ini. Sebenarnya perjalanan bisa lebih efektif lagi jika saya mendapatkan tiket dari ujung timur di Tokyo dan kembali dari ujung barat (seperti Hiroshima jika dalam itinerary saya). Sehingga, saya memutuskan untuk membuat itinerary seefektif dan seefisien mungkin untuk mengakali tiket promo yang sudah terbeli 5 bulan sebelumnya.
2. Menggunakan Night Buss Pass
Menggunakan moda transportasi bus malam untuk berpindah antar prefektur/kota mampu meminimalisir biaya penginapan selama 3 malam. WILLER NIGHT BUS adalah pilihan kami karena busnya ternyaman dan perusahaan bus ini menawarkan “3 DAY PASS” (maksimum pemakaian 2x per hari) untuk 3 hari yang tidak harus berurutan, harga termahalnya hanya JPY 12.500 (IDR 1.666.000) . Ini tentu lebih murah jika hanya membeli “ketengan”, bandingkan juga dengan kebanyakan orang yang membeli 7 day pass seharga IDR 3.700.0000 yang tentu kita harus mengeluarkan biaya penginapan, sedangkan jika kita atur dengan bus malam, kita tidak perlu mengeluarkan biaya penginapan karena bisa tidur dengan relatif nyaman di bus malam ini.
3. Mengunjungi Tourist Attraction yang Gratis
Sisi baik dari negara Jepang adalah, meski negaranya relatif mahal, namun semua kota dan berbagai tempat menarik untuk dijelajahi dengan city walking dan tentunya gratis. Udara yang sangat minim polusi, bersih, dan tingkat kriminalitas yang sangat rendah tidak membuat kita lelah dan khawatir meski berjalan sampai puluhan km (pengalaman pribadi). Dan jika ingin ke tempat wisata, Jepang juga menawarkan banyak tempat wisata yang gratis namun sarat akan budaya kunonya yang menarik untuk ditengok dan dipelajari. Terkadang di bulan-bulan tertentu, kita juga mampu melihat parade kultur, seperti Aoi Matsuri yang dapat kami saksikan di jalanan kota Aoi dan tentu masih banyak lagi parade maupun festival lain yang bisa disaksikan di kota maupun bulan-bulan lain.
4. Mencari Penginapan Termurah
Mencari penginapan termurah seperti hostel dengan rate per orang di bawah JPY 2.000 (IDR 266.000). Membawa serta rekan perjalanan dapat menghemat pengeluaran untuk penginapan, karena rata-rata penginapan yang saya booking di situs booking.com selalu memberi diskon untuk pemesanan lebih dari 1 orang, bahkan pernah di Kyoto 1 kamar berisi 4 bed dan bisa dibayangkan betapa hematnya jika berangkat dengan 4 orang sekaligus.
5. Mencari makanan termurah
Dan yang terakhir, selalu mencari makanan termurah di minimarket (Lawson, Seven Eleven, dll) meski sayangnya kebanyakan minimarket tidak menyediakan tempat duduk, atau berkeliling kota sambil melihat daftar harga yang selalu mereka cantumkan di depan restoran atau kaca display mereka dengan jujur. Untuk minuman, karena saya peminum kopi saya selalu mencari vending machine termurah. Untuk minuman air putih saya jarang membeli air mineral dalam botol, sebagai gantinya saya selalu minum air keran yang bisa saya temukan dimana saja setelah saya sterilkan dengan water tab di botol 1 liter (sampai pulang sih tidak ada masalah dengan pencernaan).