We travel, We learn, We sketch: Sekilas mengenai Samosir

Kamis, 19 September 2013

Sekilas mengenai Samosir

Samosir merupakan tanah leluhur dari sebagian orang Batak. Meskipun kini, orang Batak banyak tersebar di berbagai kota-kota di Indonesia, mereka tetap tidak melupakan orang tua maupun tanah leluhurnya. Hal tersebut bisa dilihat dari bangunan makam orang tua mereka dengan ukuran besar yang tersebar di tempat ini. Untuk bangunan makam saja, mereka rela menghabiskan puluhan juta belum dengan biaya upacara pemakamannya.  Damanik, orang yang menyewakan motornya padaku mengatakan hal itu sudah menjadi filosofi dari mereka, sejauh apapun mereka pergi untuk menggapai kesuksesan di luar tanah leluhur, mereka harus tetap ingat pada tanah mereka, leluhur mereka, orang tua mereka.



Banyak orang yang menyebut Samosir pulau, tapi sebenarnya bukanlah pulau karena dari sisi lain Samosir dihubungkan ke daratan Sumatra oleh tanah genting di daerah Pangururan. Melanjutkan perjalanan ke arah Air Terjun Sipisopiso dan Berastagi, tidak mengambil jalur kembali ke Parapat, kuputuskan untuk melewati Pangururan.  

Tapi yang namanya perjalanan darat, dengan kondisi kendaraan umum ‘khas Indonesia’ , tentu tidak semudah kita membaca peta ataupun petunjuk perjalanan ataupun catatan perjalanan seseorang di internet, dari sini..., kita ambil kendaraan ini..., jurusan kesini..., trus turun disini..., trus lanjut lagi disini...  Terkadang karena suatu hal kendaraan yang kita harapkan untuk mencapai tujuan yang tertulis di petunjuk tersebut tidak sesuai, atau bahkan sudah tidak ada. HAHAHA itulah yang kadang juga bikin asyik :). 

Mengambil pengalaman kemarin tidak kusarankan untuk orang yang menginginkan kenyamanan liburan untuk memilih jalur ini dengan kendaraan umum angkot dan minibus, di musim libur panjang yang seperti kulakukan kemarin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar